Posting Lama

Pengalaman Mengerjakan soal CPNS Tes Kompetensi Dasar (TKD)

Tepat tanggal 27 September 2014, ada pengalaman yang tak pernah aku lupakan, yang notabene merupakan jalan terakhir yang harus aku lalui untuk menjadi punggawa keuangan negara. Tepat pukul 7.00 WIB perjalanan aku mulai dari kampus STAN menuju Gedung Pertempuran / Gedung Badan Kepegawaian Negara yang terletak di Cawang, Jakarta Timur. Perjalanan relatif lancar meskipun sempat tersendat macet beberapa menit yang sudah menjadi bumbu wajib di jalanan Ibu Kota. Kurang lebih pukul 8.30 WIB tibalah kami semua di tempat tujuan dengan menggunakan jasa bus yang disediakan oleh kakak alumni. 
Sesampainya di lokasi, sudah disambut oleh keramaian teman seperjuangan yang telah datang duluan. Saling menyapa. Ya.. karena sudah hampir setahun kita tidak saling bertemu. Kita dianggurkan kurang lebih setahun sebelum akhirnya datang waktu untuk mengikuti Tes Kompetensi Dasar. Tidak sedikit yang perawakannya berubah, yah karena mungkin mereka lebih terurus. Bagaimanapun juga fasilitas di rumah sendiri berbeda dengan fasilitas yang kita dapat selama kos.
Sedikit bersenda gurau, saling tertawa.. seperti dulu. Suasana ini lah yang mungkin sedikit mengurangi rasa nerves. 
Di setiap sudut sebelah pintu masuk ruangan terpampang jelas monitor yang memperlihatkan nilai teman-teman yang sedang menjalani tes. Mereka ialah teman-teman yang mendapat giliran tes pada kloter pertama. Sementara saya mendapat giliran pada kloter kedua. 
Tak sedikit yang penasaran akan kemampuan teman-teman pada kloter pertama. Kami lihat bersama setiap pergerakan nilai teman-teman yang sedang tes. Secara real time nilai mereka berubah sesuai jumlah soal yang telah mereka kerjakan. Waktu menunjukkan kurang 30 menit dari batas waktu pengerjaan soal, sementara masih banyak nilai teman-teman yang masih dibawah ambang batas. Suasana pagi itu jadi sedikit mencengkram.
Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB terdengar suara dari petugas BKN sedang menyerukan komando bagi kita untuk melaksanakan registrasi sebelum memulai tes. Serentak kita segera membentuk barisan untuk melakukan registrasi sambil menyerahkan dokumen pemberkasan yang telah kita siapkan sebelumnya. Satu per satu melakukan registasi secara bergantian.
Sekitar pukul 09.45 mahasiswa kloter kedua telah selesai melakukan registrasi dan terlihat mahasiswa kloter pertama keluar ruangan. Tandanya pertempuran mereka telah usai dan giliran kami untuk mempersiapkan diri. Sebelum masuk ruangan, kita disuruh baris per kelas untuk memohon kepada sang kholik demi kelancaran tes. Usai berdoa, kita semua masuk ke ruangan urut per kelas.
Nervers, canggung, dan tak jarang dada ini berdetak kencang.
Tas dan alat komunikasi kita letakkan di luar. Benda yang boleh kita bawa masuk hanyalah alat tulis (pulpen, pensil, penghapus, dan penggaris) beserta Kartu Identitas Penduduk. Sesampai di ruangan, Kartu Identitas saya tertinggal di tas dan akhirnya saya kembali menuju luar ruangan untuk mengambilnya. Akibatnya saya mendapatkan komputer belakang karena mereka yang datang duluan pada milih komputer yang di depan. Namun tidak aku sesali karena itulah yang sebenarnya saya inginkan, medapat komputer belakang. Karena itulah pesan dari salah satu teman saya yang tes sehari sebelumnya. Dia katakan komputer belakang sering membawa keberuntungan. Terlepas itu benar atau salah tapi saya percaya itu.
Sebelum mulai mengerjakan soal sempat diputarkan video berudari kurang lebih 5 menit yang berisi tata cara mengerjakan soal. Seuai video diputar, ada sedikit tambahan dari petugas sebelum akhirnya kita klik tombol "mulai" mengerjakan soal. Seperti biasa, alunan doa saya panjatkan sebelum mulai "klik". Rasa nervers masih melekat kala itu.
".... jreng, soal pertama muncul dan alhamdulillah sudah pernah saya pelajari materinya. Saya masih ingat soal tersebut yang menanyakan tentang kapan terjadinya revolusi perancis. Iya tahun 1776. Berlanjut soal kedua dan yang keluar tentang UUD 1945. Tak memerlukan banyak waktu untuk mengerjakannya karena sebelumnya UUD 1945 sudah aku hafalkan. Melihat seperti itu spontan rasa nervers ini hilang. Dengan sombongnya bak pahlawan dengan persenjataan lengkap, saya segera bergegas menuju soal selanjutnya. Dan alhamdulillah sebagian besar sudah pernah saya pelajari. Meskipun ada beberapa soal yang saya rasa susah namun sebagian besar soal berhasil saya taklukkan. Soal yang susah dan memerlukan banyak waktu saya kerjakan di menit menit akhir. Namun urtan mengerjakan soal tetap berdasar alur, TWK-TIU-TKP.
Tak terasa waktu tersisa 5 menit lagi. Kala itu saya manfaatkan untuk mengecek kembali soal-soal yang telah saya kerjakan. Belum semua soal saya cek,terdengar suara peringatan dari petugas yang menghimbau untuk segera mengklik tombol "selesai" untuk dapat melihat skor. Jika waktu sudah habis sementara kita belum klik "selesai" maka skor tidak akan muncul. Untuk mengetahui skor, harus dilihat di komputer panitia yang ada di depan. Karena tidak mau repot, tepat 36 detik sebelum waktu habis, saya klik tombol "selesai'. Dan begitu terkejutnya ketika saya lihat skor yang muncul.
".....jreng"....tidak menyangka aku mendapat skor berkepala 4. Rasa senang, kagum, heran, rasa syukur bercampur menjadi satu. Begitu pula dengan teman-teman lain, rasa gembira terpancar dari wajah mereka ketika melihat skornya yang sebagian besar berada di atas passing grade. Kita semua saling memberi ucapan selamat dan berduyun-duyun keluar ruangan dengan wajah gembira.
Sesampainya di luar ruangan, tak lupa saya memberi kabar orang tua yang mungkin sedang cemas di sana. "Buk, saya lulus dengan skor memuaskan..." Terdengar suara ibu menangis bahagia mendengar anaknya mengucapkan kata "lulus". Percakapan tak berlangsung lama sebelum akhirnya saya harus pulang menuju kampus. Suasana dalam perjalanan pulang berbalik 180 derajat dengan suasana kala kita berangkat. Perubahan pada raut muka pun terlihat jelas dibadingkan saat mereka berangkat. Tertawa.. ya itulah suasana yang mengiringi perjalanan kami pulang layaknya 'pasukan yang telah menang perang."





Anda telah membaca artikel Pengalaman Mengerjakan soal CPNS Tes Kompetensi Dasar (TKD). Anda boleh mengkopy-paste artikel ini dengan syarat harus mencantumkan sumber artikel. Terimakasih Telah Berkunjung.

10 Responses to “Pengalaman Mengerjakan soal CPNS Tes Kompetensi Dasar (TKD)”

  1. makasih. skedar share pengalaman aja

  2. kalo sekarang stan masih sama kayak tahun kemarin nggak ? apa sudah ganti sistem?

  3. Sistem yang mana? Mungkin pertanyaannya bisa lebih spesifik lagi, sekalian biar semua tahu

  4. ka boleh saya bertanya seputar cara mudah masuk STAN .
    Saya dari Kalsel kelas 3 IPS di SMAN 1 MATARAMAN.

  5. kak cara ngitung passing grade nya gimana ya?

  6. kak cara ngitung passing grade nya gimana ya?

  7. kak ada saran web untuk referensi soal2 tkd ga? terima kasih.

  8. makasih informasinya yah kakak

    berita

  9. Di setiap sudut sebelah pintu masuk ruangan terpampang jelas monitor yang memperlihatkan nilai teman-teman yang sedang menjalani tes

Leave a Reply

Silakan komen di bawah ini. Anda dapat memilih mode anonymus jika belum memiliki satu pun jenis akun . Kritik dan saran sangat diharapkan. Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
© 2010 Belajar Bersama Suffusion theme by Sayontan Sinha. Converted by tmwwtw for LiteThemes.com.